teori administrasi, organisasi, dan manajemen

1.1. Administrasi, Organisasi, dan Manajemen

Administrasi

a) Administrasi berasal dari kata “Ad” dan “Ministro” (latin) yang berarti “melayani” atau “menyelenggarakan” (Webster, 1974).

b) Administrasi ialah proses kegiatan penyelenggaraan yang dilakukan oleh seorang administrator secara teratur dan diatur menerusi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk mencapai hala tuju yang telah ditatapkan.

c) Administrasi ialah proses kerja sama secara rasional untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif.

d) Administrasi adalah pengkoordinasian dan pengarahan sumber-sumber tenaga manusia dan material untuk mencapai tujuan yang diinginkan (John M. Phiffner dan RV Presthus dalam buku Public Administration).

e) Administrasi menekankan kepada kegiatan pengkoordinasian orang-orang yang berkerjasama, alat-alat dan dana yang digunakan untuk mencapai tujuan yang inginkan.

f) Administrasi adalah pengarahan, kepemimpinan, dan pengendalian dari usaha-usaha kelompok orang dalam rangka pencapaian tujuan yang umum atau pokok (William H. Newman dalam buku Administration Action).

g) Pelaksana administrasi adalah seorang yang disebut administrator. Ketika organisasi belum maju dan belum terlalu kompleks, seorang administrator melaksanakan fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Tetapi ketika kegiatannya telah maju dan bersifat kompleks, maka tugas administrator lebih ditumpukan kepada pengawasan dan koordinasi.

h) Tugas seorang administrator dalam melakukan administrasi mencakup koordinasi dan pengawasan/pengendalian.

i) Pada saat kegiatan administrasi telah maju, maka pelaksanaan administrasi dilaksanakan oleh orang-orang yang bekerjasama dalam melaskanakan tugas untuk mencapai tujuan bersama, dan untuk itulah diperlukan organisasi dan manajemen.

Organisasi

a) Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.

b) Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

c) Ciri-ciri organisasi ialah: 1) terdiri daripada dua orang atau lebih, 2) ada kerjasama, 3) ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain, 4) ada tujuan yang ingin dicapai.

d) James D. Mooney

Organisasi adalah sebagai bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama (Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose).

e) John D. Millet

Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama (Organization is the structural framework within which the work of many individuals is carried on for the realization of common purpose).

f) Herbert. A. Simon

Organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang (Organization is the complex pattern of communication and other relations in a group of human being).

g) Chester L. Barnard

Organisasi adalah sebagai sebuah sistem tentang aktivitas kerjasama dua orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak pandang bulu, yang sebagian besar tentang persoalan silaturahmi (Organization is a system of cooperative activities of two or more person something intangible and impersonal. Largely a matter of relationship).

h) Dwight Waldo

Organisasi adalah sebagai suatu struktur dari kewenangan-kewenangan dan kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang pada suatu sistem administrasi (Organization is the structure of authoritative and habitual personal interrelations in an administrative system).

i) Luther Gulick

Organisasi adalah sebagai suatu alat saling hubungan satuan-satuan kerja yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur kewenangan; dus dengan demikian pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada para bawahan yang menjangkau dari puncak sampai ke dasar dari seluruh badan usaha ( Organization is the means of interrelating the subdivisions of work by allotting them to men who are placed in a structure of authority, so that the work may be coordinated by orders of superiors to sub ordinates, reaching from the top to the bottom of the entire enterprise).

j) Organisasi sebagai suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas, terikat pada lingkungan tertentu, menggunakan alat teknologi dan patuh pada peraturan (Malinowski).

k) Organisasi timbul bilamana orang-orang yang bergabung di dalam suatu usaha mencapai tujuan bersama (James D. Mooney).

l) Organisasi ada bila orang-orang berhubungan satu dengan yang lain, mau bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama (Chester I. Barnard).

m) Organisasi sebaai suatu kesatuan, yaitu sekelompok orang yang terlibat bersama-sama di dalam hubungan yang resmi untuk mencapai tujuan-tujuan (Henry L. Sisk).

n) Organisasi merupakan suatu sistem terbuka, yang memiliki interaksi konstan dengan lingkungannya, serta terdiri dari banyak sub-grup, unit-unit jabatan, susunan hierarki serta segmen yang tersebar secara geografis (Schein).

o) Organisasi dapat dilihat dengan dua cara berbeda, iaitu: 1) organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan output hasil pengolahan ke lingkungan kembali, dan 2) organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama (Monir H. Thayeb).

p) Organisasi dapat diartikan dalam dua macam, yaitu:

1. Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan;

2. Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.

q) Sinonim Organisasi

1. Institusi/lembaga;

Kelompok yang menampung aspirasi masyarakat; punya aturan tertulis atau tidak; tumbuh dalam masyarakat; mencapai tujuan bersama; dibentuk oleh pemerintah atau swasta.

2. Birokrasi, dan

a. Etimologi (asal kata): bureau=meja kratia (cracein)=pemerintahan, dus pemerintahan atau administrasi melalui kantor.

b. Administrasi dan manajemen: badan administrasi atau badan manajemen (administrative body atau management body), dus suatu badan yang menyelenggarakan suatu kegiatan atau pekerjaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (baik dalam bidang pemerintahan maupun swasta).

c. Sistem: sistem kerja yang berlandaskan suatu jaringan tata-hubungan kerjasama sesuai dengan tata aturan dan prosedur yang ditentukan.

r) Organisasi formal

Organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi).

s) Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, iaitu: 1) goals oriented (berorientasi tujuan), 2) Psychosocial system (sistem hubungan sosial), 3) structured activities, 4) technological system.

t) Kesimpulan:

Organisasi adalah: 1) wadah atau tempat terselenggaranya administrasi; 2) didalamnya terjadi berbagai hubungan antar-individu maupun kelompok, baik dalam organisasi itu sendiri maupun keluar; 3) terjadinya kerjasama dan pembagian tugas; 4) berlangsungnya proses aktivitas berdasarkan kinerja masing-masing.

u) Organisasi Publik

Organisasi publik adalah 1) organisasi yang terbesar; 2) yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup negara; 3) mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga 4) sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan 5) melayani keperluannya, 6) sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan, 7) serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan. Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang dikenal sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan). Atau satu-satunya organisasi didunia yang mempunyai wewenang merampok harta rakyat (pajak), membunuh rakyat (hukuman mati), dan memenjarakan rakyat.

v) Organisasi formal v informal

Organisasi formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Organisasi informal akan timbul apabila anggota organisasi formal merasa keinginannya tidak terpenuhi oleh organisasi formal. Hubungan organisasi formal dengan organisasi informal bersifat berbanding terbalik “semakin tinggi tingkat kepuasan pegawai, maka semakin kecil kemungkinan munculnya atau terbentuknya organisasi informal.

w) Faedah organisasi informal terhadap organisasi informal

1) boleh dijadikan sarana komunikasi,

2) boleh dijadikan alat pemersatu dan menghilangkan frustasi,

3) boleh dijadikan pendorong agar rajin bekerja.

Manajemen

a) Manajemen adalah seni melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang-orang (Mary Parker Follet). Atau sebagai pengaturan atau pengelolaan sumberdaya yang ada sehingga hasilnya maksimal.

b) Manajemen adalah tindakan atau kemampuan untuk memperoleh hasil yang diinginkan dengan menggunakan orang-orang yang mempunyai keahlian khusus.

c) Manajemen selalu digunakan dalam hubungannya dengan orang-orang yang menjalankan kepemimpinan di dalam suatu organisasi. Dus manajemen didefenisikan sebagai suatu proses kegiatan manajer dalam mengambil keputusan, mengkoordinasikan usaha-usaha kelompok, dan kepemimpinan (J. G. Longenecker).

d) Manajemen meliputi koordinasi orang-orang dan koordinasi sumber-sumber material untuk mencapai tujuan organisasi (Kast & Rosenzweig). Sedangkan Henry L. Sisk mendefenisikan manajemen sebagai koordinasi dari semua sumber (tenaga manusia, dana, material, waktu, metode kerja dan tempat) melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian supaya dapat mencapai sasaran yang diinginkan.

d) Kesimpulan:

Manajemen lebih banyak berhubungan dengan pengambilan kebijaksanaan, koordinasi dan kepemimpinan. Koordinasi adalah menyelaraskan (mensinkronisasikan) dan menyatukan tindakan-tindakan kelompok orang dalam organisasi (William H. Newman).

Hubungan administrasi, organisasi, dan manajemen

a) Dalam melaksanakan administrasi, seorang administratur dibantu oleh orang-orang yang bekerjasama dalam menjalankan tugas-tugas dan tugas-tugas tersebut harus diselaraskan dan dipadukan agar mengarah pada tujuan yang ingin dicapai.

b) Kerjasama orang-orang dalam mencapai tujuan, perlu disusun dan diatur, dan untuk itu administrasi memerlukan organisasi.

c) Karena dalam admnistrasi yang dihadapi adalah orang-orang yang berkerjasama dengan akal dan perasaannya dengan menggunakan alat-alat dan materi lainnya, maka orang-orang perlu digerakkan menuju sasaran yang akan dicapai, untuk itu diperlukan manajemen.

d) Dari uraian di atas, maka administrasi modern dapat diartikan secara luas yaitu meliputi organisasi dan manajemen.

1.2. Terbentuknya Organisasi

Manusia makhluk sosial, makhluk bermasyarkat (homo socius, social animal, zoon politicon), tidak mungkin dapat hidup sendiri, cenderung bermasyarakat atau berkelompok (gregariousness).

Keperluan Manusia

Abraham Maslow

1. Keperluan fisik (physical need);

2. Keperluan rasa aman dan selamat (safety need);

3. Keperluan social (social needs);

4. Keperluan akan harga diri (esteem needs);

5. Keperluan aktualisasi diri (self realization needs).

Dorongan Orang Bekerja

1. Dorongan primer (Kelangsungan hidup organis)

2. Motif Dasar (Psikologis dan sosial)

Motivasi Orang Bekerja

1. Kepastian (masa depan-kelangsungan kerja);

2. Kesempatan (naik pangkat/dipromosikan);

3. Peran serta (saran-saran/masukan dalam pengambilan keputusan);

4. Pengakuan/penghargaan (prestasi kerja);

5. Ekonomi (upah/gaji yang layak untuk hidup);

6. Pencapaian (keberhasilan dalam pekerjaan);

7. Komunikasi (mengetahui apa yang terjadi dalam organisasi);

8. Kekuasaan (kewibawaan, dan mempengaruhi orang lain);

9. Keterpaduan (bagian dari organisasi secara keseluruhan);

10. Kebebasan (pribadi dan pendapat).

Kesimpulan

Keperluan (needs) ——– Keinginan (wants) memenuhi keperluan ———tindakan (action) memenuhi keperluan ——- pencapaian tujuan (objektives)

Tidak semua keperluan (needs) dapat dipenuhi seorang diri untuk itu perlu Organisasi (Berorganisasi).

BAB II

EVOLUSI TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Ilmu pengetahuan terdiri atas seperangkat teori dalam bidang tertentu. Teori berfungsi untuk membaca kenyataan empiris. Fakta empiris yang sama dapat diceritakan oleh beberapa orang dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kacamata teori yang digunakan. Tanpa teori, buta tentang peristiwa empiris, sebaliknya tanpa berhadapan dengan peristiwa-peristiwa empiris, suatu teori lumpuh. Ciri-ciri teori:

1. Terdiri atas seperangkat proposisi (proposisi=pernyataan tentang hubungan antara dua konsep atau lebih) yang saling berkaitan;

2. Masing-masing proposisi atau defenisi atau konsef saling menerangkan (sehingga diperoleh gambaran yang bulat dan utuh tentang suatu peristiwa);

3. Beberapa diantaranya dapat diuji secara empiris (metodologi penelitian).

Contoh teori: Apabila seseorang diberi stimulus, maka ia akan memberikan reaksi dengan cara tertentu (stimulus dan reaksi adalah dua konsep yang dihubungkan menjadi satu proposisi); Konsep hukuman dan perilaku (apabila anak diberi hukuman, maka perilakunya akan berubah ke arah yang positif=proposisi), Fungsi teori:

1. eksplanatif (menjelaskan)-bersifat positif; ditentukan oleh: a) kesederhanaan strukturnya, b) kecermatan penjelasannya, c) relevansinya terhadap fenomena sosial yang berbeda-beda.

2. prediktif (peramalan/prakiraan)-bersifat probabilities; diterapkan dalam tiga jenis situasi: a) waktu yang akan datang, b) tempat yang berbeda, c) kelompok sosial yang lebih besar.

3. kontrol (mengendalikan)

Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.

Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan. Dus masalah organisasi adalah memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.

Ada banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi.

Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat.

Evoluasi Teori Organisasi

Terdiri atas:

A. Teori Klasik

1. Teori tipe organisasi (Birokrasi) oleh Max Weber (Sosiolog Jerman);

2. Teori manajemen Ilmiah oleh Fredrick Winslow Taylor (Amerika);

3. Teori administrative (prinsif-prinsif organisasi) oleh Henry Fayol (Prancis).

B. Teori Organisasi dan Manajemen Neo Klasik;

C. Teori modern;

D. Teori organisasi dan manajemen Jepang dan teori Z;

5 Golongan Teori Organisasi Modern

(Prajudi Atmosudirdjo)

1. Teori organisasi klasik;

2. Teori organisasi hubungan antar manusia;

3. Teori proses;

4. Teori prilaku;

5. Teori Sistema.

4 Macam Teori Organisasi

(Amitai Etzioni)

1. Teori klasik (Scientific management);

2. Aliran hubungan manusia (human relations);

3. Sistem pendekatan struktural;

4. Teori pembuatan keputusan.

9 Macam Teori Organisasi

(Wursanto, 2003:260-274)

1. Teori organisasi klasik;

2. Teori organisasi birokrasi;

3. Teori organisasi human relations;

4. Teori organisasi perilaku;

5. Teori organisasi proses;

6. Teori organisasi kepemimpinan;

7. Teori organisasi fungsi;

8. Teori organisasi pembuatan keputusan;

9. Teori organisasi kontingensi.

8 Pendekatan Teori Organisasi

(Harold Koontz dan Cyrill o’Donnell)

1. Pendekatan pengalaman atau kasus (the empirical, or case approach);

2. Pendekatan prilaku antar pribadi (the interpersonal behavior approach);

3. Pendekatan perilaku kelompok (the group behavior approach);

4. Pendekatan kerjasama sistem social (the cooperative social system approach);

5. Pendekatan sistem teknik sosial (the sociotechnical system approach);

6. Pendekatan teori keputusan (the decision theory-center approach);

7. Pendekatan pusat komunikasi (the communication-center approach);

8. Pendekatan operasi (the operational approach).

Kesimpulan:

Tidak ada satupun teori yang memiliki kebenaran mutlak. Masing-masing teori saling melengkapi.

A. TEORI KLASIK

Teori organisasi klasik disebut juga, antara lain: teori organisasi spesialisasi, teori formalisma, teori struktur (the stucture theory of organization). Muncul untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.

1. Teori tipe organisasi (Birokrasi) oleh Max Weber (Sosiolog Jerman);

Ciri Birokrasi modern (ideal):

1. Adanya prinsif pembidangan tugas yang jelas (jurisdictional areas), umumnya diatur oleh hukum/peraturan-peraturan administrasi, yaitu:

a. adanya pembagian tugas yang jelas bagi apparatus birokrasi,

b. adanya pendelegasian wewenang,

c. setiap tugas yang dilaksanakan menuntut keahlian/keterampilan (spesialisasi). Dus yang dapat diangkat menjadi aparat birokrasi adalah mereka yang mempunyai keahlian (kualifikasi).

2. Adanya prinsif hierarki;

3. Manajemen kantor modern didasarkan pada dokumen tertulis/diarsipkan;

4. Tugas dalam organisasi dilaksanakan berdasarkan spesialisasi, dus diperlukan pendidikan dan latihan secara terus menerus;

5. Menuntut pegawai bekerja dengan kapasitas penuh;

6. Karena tindakan dalam manajemen harus didasari oleh perturan-peraturan/perundang-undangan, maka setiap apparatus birokrasi harus mempelajari perundang-undangan dan memahaminya.

Unsur Birokrasi Ideal:

1. Hirarki,

2. Kualitas Keahlian,

3. Aspek-aspek keahlian,

4. Kewenangan dan kekuasaan yang legal.

Fungsi Birokrasi Ideal:

1. Spesialisasi,

2. Struktur,

3. Kemungkinan meramalkan dan kestabilan,

4. Rasionalisasi, dan

5. Bagian dari demokrasi.

Strategi Untuk Mencapai Tujuan Organisasi (5 Prinsip):

1. Prinsip spesialisasi;

2. Prinsip rantai komando atau prinsip hirarki;

3. Prinsip loyalitas;

4. Prinsip impersonal;

5. Prinsip uniformalitas.

2. Teori manajemen ilmiah (Scientific Manajement, 1911) oleh Fredrick Winslow Taylor (Amerika);

(Charles Babbage, On the economy of machinery and manufactures, 1832)

Prinsip:

1. Pembagian Kerja Berdasarkan Keterampilan (waktu dan tenaga dapat dihemat bila prinsif pembagian kerja diterapkan dalam produksi),

2. Mempelajari kebiasaan kerja pegawai dan menganalisisnya;

3. Seleksi pegawai secara ilmiah;

4. Kerjasama antara pengawas dan pegawai;

5. Pembagian tanggung jawab antara manajemen dan pegawai secara wajar.

Manajemen ilmiah:

(berhubungan dengan manajemen inisiatif dan insentif)

1. Penghematan dalam mendidik pekerja yang magang dalam satu perusahaan;

2. Penghematan dalam pemakaian material belajar;

3. Menghemat waktu dan menghindari perpindahan tempat kerja;

4. Menghemat waktu dalam tukar menukar alat kerja;

5. Keterampilan dalam mengerjakan pekerjaan dengan sistem berulang;

6. Dalam pembagian tugas pekerjaan, disarankan mengganti pekerjaan tangan manusia dengan mesin;

Kesimpulan:

1. Menerapkan “one best way” dalam melaksanakan pekerjaan;

2. Menyeragamkan cara melakukan pekerjaan dengan mempelajari gerak dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan satu pekerjaan (time and motion studies);

3. Melakukan seleksi pekerjaan sesuai dengan tugas khusus yang akan dilaksanakan dan pegawai dilatih secara efisien sebelum melaksanakan tugas;

4. Upah/gaji dibayar berdasarkan potongan kerja yang telah diselesaikan (piece rate system) oleh seseorang dan bukan perkelompok kerja;

5. Pegawai dirangsang untuk melampaui target yang telah ditentukan dengan cara memberikan bonus.

Scientific Management

1. Memfokuskan unit analisisnya pada kegiatan pisik pekerjaan (hubungan pegawai dan pekerjaannya/manusia dan alat/mesin);

2. Tujuan utamanya memperbaiki tugas pekerjaan rutin dan yang bersifat repetitive;

3. Pendekatannya bersifat empiris, induktif dan melakukan penelitian terperinci terhadap pekerjaan untuk menentukan bagaimana yang paling efisien suatu pekerjaan harus dilakukan;

4. Sasaran utama adalah organisasi tingkat bawah (operasional/bengkel kerja);

5. Pandangannya bersifat mikro dan orientasinya botton up (dari tingkat bawah organisasi ke tingkat atas).

Efisiesi

1. Tanpa tolok ukur;

2. Dengan tolok ukur.

a. Segi produktivitas (hasil/output)

b. Segi penghematan (pengorbanan/input)

Tanpa tolok ukur

1. segi produktivitas/hasil/output

dengan pengorbanan yang sama, hasil berbeda (hasil tinggi=efisien, hasil rendah=tidak efisien).

2. segi penghematan/pengorbanan/input

dengan pengorbanan yang berbeda, memberikan hasil yang sama (kecil pengorbanan=efisien, besar pengorbanan=tidak efisien).

Dengan tolok ukur

1. segi hasil/output/produktivitas

perbandingan antara hasil minimum yang ditetapkan dengan hasil ril yang dicapai (efisien=hasil ril>hasil minimal ditetapkan; normal=hasil ril=hasil minimal ditetapkan; tidak efisien=hasil ril

2. segi pengorbanan/input/penghematan

perbandingan antara pengorbanan maksimal yang ditetapkan dengan pengorbanan ril (efisien=pengorbanan rilpengorbanan maksimal ditetapkan).

3. Teori administrative (prinsif-prinsif organisasi) oleh Henry Fayol (Prancis) (Henry Fayol, D.S. Pugh, 1971).

Ada 10 Prinsif organisasi

1. Penetapan tujuan yang jelas;

2. Kesatuan perintah (the principle of unity of command);

3. Keseimbangan;

4. Pendistribusian pekerjaan (the principle of distribution of work);

5. Rentang pengawasan (the principle of span of control);

6. Prinsip pelimpahan wewenang (the principle of delegation of authority);

7. Prinsip departementasi (the principle of departementation);

8. Prinsip penempatan pegawai yang tepat (the principle of the right man in the right place);

9. Prinsip koordinasi (the principle of coordination);

10. Prinsip pemberian balas jasa yang memuaskan.

Prinsif-prinsif Organisasi dan Manajemen:

1. Pembagian tugas/pekerjaan (spesialisasi);

2. Kewenangan dan tanggung jawab;

3. Disiplin;

4. Kesatuan komando;

5. Kesatuan arah;

6. Kepentingan pribadi tunduk kepada kepentingan umum organisasi;

7. Imbalan jasa;

8. Sentralisasi;

9. Rantai skala;

10. Ketertiban (the right man in the right place on the right time);

11. Kewajaran;

12. Kestabilan organisasi;

13. Inisiatif;

14. Kebanggaan kesatuan (I’espirit de corps).

Prinsif Organisasi Fayol:

1. Pembagian tugas pekerjaan;

2. Kesatuan pengarahan;

3. Sentralisasi;

4. Mata rantai, tingkat jenjang organisasi;

Prinsif Organisasi Max Waber:

1. Keahlian

Semua kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, harus didasarkan keahlian, sehingga mampu menjalankan tugas dengan baik;

2. Berdasarkan kebijaksanaan, peraturan, dan prosedur

Pelaksanaan tugas pekerjaan harus sesuai dengan kebijaksanaan, peraturan dan prosedurnya;

3. Jenjang hirarki

Setiap pelaksanaan tugas pekerjaan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada atasan melalui mata rantai tingkat unit dalam organisasi;

4. Formalitas

Semua keputusan harus diambil secara formal dan tidak ada pertimbangan yang bersifat pribadi;

5. Meritokrasi system

Hal-hal yang menyangkut bidang kepegawaian harus didasarkan pada sistem kecakapan (maritokrasi system).

Kesimpulan:

1. Formulation of the objectives (perumusan tujuan-jelas, dimengerti, dipahami, dan diterima);

2. Devision of work (pembagian tugas pekerjaan)/distribution of work (pembagian tugas)/homogenetise assignment (pembagian kerja)/devisionisasi (departementasi);

3. Delegation of authority and responsibility (pelimpahan wewenang dan tanggung jawab-seimbang);

4. Level of herarchy (banyaknya tingkat hierarkis)/span of control (rentang pengawasan);

5. Unity of direction (kesatuan arah)/unity of command (kesatuan perintah);

6. Understanding by the individual of his own task and the task of the whole (memahami akan tugas masing-masing dan kaitan tugas secara keseluruhan)/the right man in the right place on the right time (penempatan orang sesuai keahlian dan waktu);

7. Struktur organisasi sederhana dengan pola dasar relatif permanen;

8. Security of tenure (jaminan jabatan);

9. Balas jasa setimpal dengan jasa yang diberikan;

10. Koordinasi.

Hubungan Antara Pemikiran-Pemikiran Teori klasik

Erat sekali, pada beberapa asfek keduanya adalah identik (persamaan teori birokrasi dan teori administrative):

1. Bersifat deduktif, menjelaskan secara luas dan melihat organisasi secara normatip,

2. Sebagai satu kesatuan yang lahir secara abstrak sebagai suatu konsep mental,

3. Mendukung organisasi formal yang mengambil untung dari spesialisasi (suatu ciri dasar organisasi formal),

4. Menekankan segi objektif, rasionalitas, kepastian, hierarki, dan profesional serta menghasilkan organisasi formal dengan karakteristik sama;

5. Memfokuskan pada struktur organisasi dan manusia (dimulai dari tingkat atas, pandangan bersifat makro dan berorientasi top down).

Perbedaan Birokrasi & Teori Administratif

Birokrasi Teori Administratif
1. menekankan pada apa yang harus dilakukan organisasi; 1. menekankan pada bagai-

mana memperoleh orga-

nisasi formal;

2. memfokuskan pada organisasi 2. memfokuskan pada mana-

jemen.

B. TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN NEO KLASIK

(Hugo Munstenberg, Chester I. Barnard, Argyris, Elton Mayo dkk)

Pendekatan:

Teoritis dan Empiris.

Human relations movement (pendekatan hubungan kemanusiaan), setiap orang berbeda, mempunyai keunikan tersendiri sesuai dengan keadaan, sikap, kepercayaan dan motivasi hidup masing-masing.

Dalam bekerja, manusia tidak mungkin terlepas dari keunikan, tetapi akan mempengaruhi tindakan dan cara berfikir.

Faktor yang mendekatkan orang satu sama lain adalah faktor kesamaan (daerah, kegemaran, profesi, kepercayaan dan ideologi).

Keakraban hubungan akan terwujud dalam bentuk organisasi informal yang selalu membayangi organisasi formal.

Dus seorang pemimpin harus menyadari dan memperhitungkan kehadiran organisasi informal dalam menganalisis masalah organisasi formal.

Elemen-Elemen

1. Indidvidu,

2. Kelompok kerja (organisasi informal),

3. Manajemen partisipatif,

Tujuan Dilaksanakan Human Relations

1. Kepuasan psikologis pegawai;

2. Moral tinggi;

3. Disiplin tinggi;

4. Loyalitas tinggi;

5. Motivasi tinggi.

C. TEORI MODERN

(dikembangkan tahun 1950-an)

Suatu organisasi merupakan suatu proses yang tersusun para individu saling mempengaruhi untuk berbagai tujuan.

Karakteristik Teori Modern:

1. Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi,

2. Mempertimbangkan semua elemen, organisasi,

3. Memandang organisasi sebagai suatu sistem,

4. Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus disesuaikan dengan perubahan lingkungannya,

5. Organisasi dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan. Multidisiplin.

Kontributor Teori Modern:

1. Alfred Korzybski, 1993, General Sementics (manusia hidup dalam tiga dunia yang berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia simbol, menitik beratkan masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan, penyimpulan, kekakuan bahasa, lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya tanggapan),

2. Mary Parker Follet, 1920-an (keseimbangan antara perhatian individu dan organisasi; mengerjakan sesuatu sebagai jalan keluar dalam suatu semangat kerja sama; kesadaran cita-cita sehingga setiap orang adalah bagian dari suatu kelompok; dan masyarakat; dorongan individu diterima tanpa mengorbankan kepentingan organisasi),

3. Chester I. Barnard, 1938 (organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis; individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari lingkungan organisasi; aspek organisasi formal dan informal),

4. Norbert Wiener, 1948 (menemukan sibernetika=orang=pengemudi, pengendalian sistem pada pengaruh arus balik informasi; menunjang perkembangan komputer eletronik, penggunaan komputer dalam proses pengawasan, suatu sistem terdiri atas input, proses, output, arus balik, dan lingkungan),

5. Ludwig Von Bertalanffy, (organisasi sebagai masalah yang utama bagi seluruh kehidupan; kedinamikan, sistem, interaksional multidimensional, multi level; suatu sistem dilihat sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian yang saling berhubungan; suatu organisasi dalam pandangan yang modern merupakan suatu sistem).

Sifat Teori Medern:

1. Memandang suatu organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri atas lima bagian pokok, yaitu: input, proses, output, arus balik, dan lingkungan,

2. Kedinamisan,

3. Multi Level dan Multi Dimensional,

4. Multi Motivasi,

5. Multi Disipliner,

6. Despkriptif,

7. Multi Variabel,

8. Adaptif.

E. TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN

JEPANG DAN TEORI Z

(Richard T.Pascall dan William Cuchi)

Kombinasi antara gaya manajemen Jepang (nilai-nilai kerjasama kelompok, kepercayaan dan perasaan tanggung jawab bersama) dengan gaya manajemen Amerika (pendekatan secara struktural/formal organisasi).

Manajemen Amerika

1. Sistem kerja jangka pendek;

2. Evaluasi dan promosi cepat;

3. Sistem bonus dan upah berdasarkan produktivitas;

4. Karier berdasarkan spesialisasi;

5. Mekanisme pengawasan: hierarki;

6. Pengambilan kepusan oleh pimpinan;

7. Tanggung jawab individual

Ciri-Ciri Manajemen Jepang:

1. Sistem kerja seumur hidup;

2. Evaluasi dan promosi lama;

3. Sistem bonus dan kemudahan kerja;

4. Karier tidak berdasarkan spesialisasi;

5. Mekanisme pengawasan oleh anggota kelompok;

6. Proses pengambilan keputusan: ringi (dari tingkat bawah);

7. Tanggung jawab kelompok dalam manajemen;

8. Keterlibatan seluruh orang (konsumen, suplayer, orang tua pegawai).

Keunggulan Tipe Z:

1. Jangka waktu kerja lama;

2. Sistem evaluasi dan promosi lambat;

3. Pengambilan keputusan: consensus dan partisipasi;

4. Tanggaung jawab: masing-masing orang;

5. Sifat keseluruhan (orang dihargai sebagai manusia);

6. Egalitarianisme (persamaan hak);

Langkah-Langkah Perubahan dari Tipe A ke Tipe Z:

1. Memahami teori z;

2. Mengevaluasi filosofi organisasi;

3. Melibatkan diri dalam kepemimpinan organisasi;

4. Melaksanakan filsafat organisasi dengan menciptakan struktur yang lebih fleksibel dan intensif;

5. Mengembangkan keterampilan antara individu-individu;

6. Mengevaluasi diri dan sistem;

7. Melibatkan serikat pekerja;

8. Menciptakan stabilitas kerja;

9. Sistem kerja dengan evaluasi dan promosi lambat;

10. Mengembangkan jalan karier;

11. Perubahan dimulai dari tingkat atas;

12. Menciptakan bidang-bidang untuk berprestasi;

13. Mengembangkan hubungan menyeluruh.

BAB IV

BIROKRASI INDONESIA

pengertian

1. Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai bayaran yang tidak dipilih oleh rakyat;

2. Cara pemerintahan yang sangat dikuasai oleh pegawai.

Peranan Birokrasi

Pemerintah Indonesia

1. Stabilisator (menciptakan suasana aman dan stabil);

2. Dinamisator (menggerakkan);

3. Inovator (pembaharuan);

4. Arbitrator dan moderator (perantara).

10 Prinsif Birokrasi Pemerintah Indonesia

(Kepres No. 15 tahun 1984)

1. Pembagian habis tugas;

2. Perumusan tugas pokok dan fungsi yang jelas;

3. Fungsionalisasi;

4. Koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi;

5. Kontinuitas;

6. Jalur dan staf;

7. Kesederhanaan;

8. Asas fleksibelitas;

9. Pendelegasian wewenang yang jelas;

10. Pengelompokan sehomogen mungkin.

Kendala Birokrasi di Indonesia:

1. Struktur organisasi

a. Dalam struktur

mengarah pada pola mekanik, prinsip pembagian habis tugas akibatnya terjadi pengkotakan, tanggung jawab satu bidang tugas, memandang tugasnya lebih penting.

b. Koordinasi horizontal (kelemahan komunikasi dan unsur psikologis)

2. Kelemahan komunikasi,

a. Kendali psikologis,

b. Kendala dalam pendelegasian wewenang,

c. Kendala komunikasi ke atas,

3. Aparatus birokrasi

a. Hubungan antara atasan dan bawahan;

b. Kapasitas kerja yang belum maksimal;

c. Mental aparat birokrasi yang rapuh;

0 Responses